Jayapura - Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Papua, Anthonius M. Ayorbaba, SH.,M.Si memenuhi undangan dan hadir langsung di Lapangan Festival Kopi Papua, di ex Terminal PTC Entrop Kota Jayapura pada Rabu, (14/8/2024) bersama Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Zulaiansya.
Kehadiran Kakanwil Kemenkumham Papua, menunjukan dukungan penuh Kantor Wilayah Kemenkumham Papua atas penyelenggaraan Festival Kopi yang ke 7 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Papua.
Bank Indonesia perwakilan Papua, resmi membuka event Festival Kopi (Feskop) ke-7 yang diikuti puluhan UMKM binaan bank Indonesia perwakilan Papua. Feskop ke-7 digelar untuk mengoptimalisasi kebangkitan UMKM kopi berdasarkan kearifan dan keunggulan lokal di Papua.
Saat ini, provinsi Papua menjadi wilayah strategis yang dibisa dikemas menjadi branding atau merek, dengan mengangkat UMKM berbasis budaya. Hal itu dikatakan oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Herbert Siagian disela-sela pembukaan Feskop ke-7 yang berlangsung di PTC Entrop.
“Papua menjadi wilayah strategis karena berbatasan dengan Papua Nugini, ada berbagai ojbek wisata alam yang sangat menarik dan ini semua bisa dikemas menjadi branding provinsi Papua,” kata Herbert.
Kata Herbert, indikasi geografis yang telah dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk mempromosikan produk unggulan daerah, harus dimanfaatkan dengan baik oleh UMKM kopi di Papua.
“Karena indikasi geografis ini sangat penting untuk meningkatkan nilai dari produk berbahan mentah, termasuk juga kopi ya dan produk lokal lainnya,” ujar dia.
Senada dengan Herbert, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata san Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Marthini, menilai perlu suatu branding untuk mempromosikan kopi Papua dan produk lokal lainnya ke khalayak luas.
“Bagaimana caranya kita membrand kopi Papua yang dari segi cita rasa? Gunakan media sosial, manfaatkan itu dan jadikan kopi Papua ini sebagai top of maind, jadi kalau orang bicara Indonesia itu, oh kopi Papua,” ucap Ni Made.
Ditempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung mengatakan, pengembangan potensi kopi Papua, saat ini masih perlu dilakukan. Bank Indonesia sendiri, juga terus mendorong UMKM kopi di Papua untuk menembus pasar ekspor.
“Kopi produksi Papua itu baru sekitar 3 ribu ton atau sekitar 0,4 persen dari produksi nasional, nah ini menggambarkan peluang yang besar untuk terus kita kembangkan industry kopi di Papua,” ucapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ramses Limbong mengapresiasi bank Indonesia perwakilan Papua yang telah menyelenggarakan event Festival Kopi.
“Kita harapkan evet ini menjadi daya tarik bagi warga Kota Jayapura dan penikmat kopi yang ada di Papua,” kata Pj Gubernur.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Papua Anthonius M. Ayorbaba mengatakan di sela-sela kunjungannya pada setiap stand mengatakan, "besar harapan kami agar penyelenggaraan Festival Kopi Papua Tahun 2024 dapat menjadi pemantik api semangat guna meningkatkan kualitas industri kopi di Papua hingga tingkat global. Sesuai tema acara hari ini “ Gemilang Emas Hijau Papua Yang Mendunia”, ujarnya.
Kakanwil Anthonius mendorong Pemerintah Daerah harus bekerja sama menolong Petani kopi agar segera daftarkan Kopi dari masing-masing daerah pada Direktorat Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI melalui Kanwil Papua." Pungkasnya
Festival Kopi ke-7 digelar mulai 14 Agustus hingga 18 Agustus 2024, pada event ke-7 ini, bank Indonesia perwakilan Papua mengusung tema Gemilang Emas Hijau Papua Yang Mendunia. (Humas Kumham Papua - Pasti Tifa)