Jayapura, 25 Juli 2024
INFO HUMAS PAPUA - Kanwil Kemenkumham Papua menggelar Ibadah Oikumene yang penuh hikmat pada hari ini. Firman Tuhan dibawakan oleh Pendeta Timotius Dawir, M.Th, yang diikuti oleh Kakanwil Kemenkumham Papua Anthonius M Ayorbaba dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Wilayah, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN), mahasiswa magang, dan tenaga outsourcing yang beragama Kristen. Kamis (25/07).
Mengambil renungan khotbah dalam Markus Ayat 14 : 3 - 9 " Yesus Di Urapi”, dalam khotbahnya Pdt. Timotius menjelaskan perumpamaan tentang Simon Si Kusta dan perempuan berdosa yang membasuki kaki Yesus dengan Minyak yang mahal harganya.
Cerita yang ditulis oleh Markus dalam bacaan kita hari ini, mengangkat dua tokoh yaitu Simon si kusta dan seorang perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus. Simon yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah orang yang pernah disembuhkan oleh Yesus Kristus dari penyakit kusta. Karena itu dia disebut dengan nama Simon si kusta. Kehadiran Yesus Kristus di rumah Simon atas undangannya adalah satu hal yang tidak biasa. Sebab bagi orang Yahudi, penderita kusta atau orang yang pernah mengidap penyakit kusta selalu dianggap najis. Bahkan disebut sebagai penyakit kutukan Tuhan Allah, tetapi semua anggapan itu diabaikan oleh Yesus Kristus.
Selanjutnya dalam kisah ini diceritakan juga tentang seorang perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus dengan minyak wangi yang sangat mahal harganya 300 dinar yaitu nilai upah pekerja harian selama setahun. Perlakuan perempuan ini adalah sesuatu yang sangat mencolok, sebab seorang perempuan Yahudi tidak boleh bersentuhan dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya. Sehingga tindakannya meminyaki Yesus Kristus, apalagi dengan minyak yang sangat mahal, adalah suatu perbuatan yang luar biasa. Perempuan ini tidak memperhitungkan soal untung rugi dari apa yang dia berikan kepada Yesus Kristus. Sebab yang ada dalam hatinya ialah melakukan sesuatu yang terbaik untuk Yesus Kristus, Sang Guru.
Kita dapat belajar dari Simon si kusta yang tidak takut akan kecaman dari orang-orang Yahudi karena ia adalah mantan penderita kusta dan perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus yang tidak memperhitungkan nilai dan kemahalan yang ia persembahkan kepada Yesus Kristus. Perbuatan-perbuatan ini, sungguh memerlukan keterpanggilan iman, sebab perbuatan mereka dapat dikatakan sebagai tindakan iman.
Marilah kita belajar dari Simon si kusta yang mengundang Yesus Kristus dalam kehidupan, baik pribadi, maupun keluarga tanpa menghiraukan anggapan apapun dari orang lain. Selain itu kita belajar dari perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus dengan minyak yang mahal untuk tidak memperhitungkan kerugian karena besarnya nilai persembahan. Kita seringkali berdoa dan meminta agar Tuhan Allah mengajarkan kita untuk memberi yang terbaik, tetapi hati kita seringkali terhenti pada pertimbangan mengenai nilai uang yang besar atau kecil untuk dipersembahkan kepada-Nya.
Bapak Ibu ada dan bekerja di Kanwil Kemenkumham Papua disini karna di pilih Tuhan untuk melayani masyarakat Papua untuk itu lakukan pekerjaan dengan takut akan Tuhan seperti halnya dalam firman Tuhan yang kita bacakan pagi ini keteladanan dari Simon untuk mengundang Yesus Kerumahnya menjadi motivasi kita untuk bekerja memberi yang terbaik buat Yesus sehingga kita dapat di berkati.
Hal yang kedua Perempuan yang memberikan minyak urapi kepada Yesus yang mahal harganya, dari sini kita belajar untuk bekerja dengan apa yang dimiliki mari sisikan kepada Tuhan berikan yang terbaik kepada Tuhan sehingga pintu berkat akan terbuka bagi kamu.
Perempuan ini menggambarkan kedisiplinannya kepada Tuhan hal ini tentu menjadi contoh dan teladan buat kita pegawai kanwil Kemkumham Papua untuk harus disiplin dalam bekerja.
Menutup khotbahnya Pendeta Timotius Dawir mengingatkan seluruh pegawai kanwil kemenkumham Papua untuk dapat belajar dari Simon si kusta dan perempuan yang meminyaki kepala Yesus Kristus telah memberikan pelajaran yang berharga bagi kita supaya kita tidak diam dalam kehidupan kekristenan kita melainkan meningkatkan kualitas hidup melakukan dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. A.M.I.N
Usai Ibadah Kakanwil Anthonius M Ayorbaba dalam sambutannya mengucapkan terimah kasih kepada pendeta Timotius Dawir yang sudah memberikan siraman rohani bagi jajaran Kemenkumham Papua untuk dapat bekerja menindak lanjuti arahan bapak sekjen dengan penuh kepercayaan.
Saya sebagai kakanwil tidak bisa mengubah karakter seseorang tetapi dengan firman Tuhan yang kita dengar tadi dapat mengubah segalanya.
Masih banyak pegawai yang kurang disiplin dan di nyatakan hukdis dan diantaranya banyak anak anak Papua hal ini tentu sangat di sayangkan hal ini juga menjadi sebuah tantangan bagi kita pimpinan untuk bagimana secara bersama sama berkerja, bagimana kita bisa membimbing bawahan kita masing masing menjadi yang baik kedepan.
Untuk itu mari kita carilah dahulu kerjaan Tuhan dengan Firman-nya maka apa pun yang kita kerjakan dapat menjadi berkat dengan ibadah ibadah oikumene yang kita lakukan bagi pegawai.
Mari kita kerjakan dengan utamakan senyuman dan kebaikan kita sehingga apapun yang kita kerjakan dapat menjadi berkat bagi keluarga kita dan juga bagi banyak orang.
Apa yang kita impikan dari yang lebih dari saat ini, serahkanlah kepada Tuhan dan berikan yang terbaik kepada Tuhan maka Tuhan akan berikan kepada mu berkat yang melimpah." Turut Anthonius (Humas Kumham Papua - Pasti Tifa)