Biak Numfor, Jumat 4 Oktober 2024
HUMAS PAPUA INFO- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Papua, Anthonius M. Ayorbaba memimpin Rapat Evaluasi Pembangunan Pengadaan Konstruksi Rehabilitasi Gedung Kantor pada Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Biak tahun anggaran 2024, bersama Kontraktor pelaksana CV Putra Papua Sejati, Konsultan Perencana Biro Konsultasn Axis dan Konsultan Pengawas CV Nifana Sketsa Engineering. Kegiatan rapat Evaluasi digelar bertempat di ballroom Hotel Swissbell Jln. Imam Bonjol Nomor 46, Fandoi, Kec. Biak Kota, Kabupaten Biak, Provinsi Papua. Jose Rizal, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Biak, selaku Penanggungjawab Pembangunan mengawali Sesi Rapat tersebut dengan mempersilahkan Pelaksana, Pengawas dan Perencana Pembangunan menyampaikan Progres kerjanya. Kontaktor Pelaksana, Alvin pada kesempatan tersebut menjelaskan Progres kemajuan pembangunan Pengadaan Konstruksi Rehabilitasi Gedung Kantor pada Kanim Kelas II TPI Biak mencapai 24.09 %. Dengan menunjukan pada layar monitor grafik kinerja yang semakin meningkat hingga Deviasi +10,16% /29/9/2024. Alvin pun menyampaikan evaluasi terhadap Perencana terkait, Timbunan Peninggian Lantai, tidak adanya volume pekerǰaan dalam RAB, Kanopi depan, gambar Denah Rencana Drainase pada basement dan detailnya, Logo dan tulisan pada Fasad Depan, tidak ada gambar detail, Fasad Bangunan, Gambar detail dari hiasan kolom pada fasad dengan bangunan.
Hal ini ditanggapi oleh Kontraktor Pengawas dan menyampaikan evaluasi dari Pengawasannya, Progres dari Pelaksana, dijelaskan deviasi Plus 10% namun dari Pengawas melihat ada selisih sekitar 0,5 % sekian. "Butuh kerja-kerja fokus dengan memperhatikan Gambar," Ungkap Wisnu. Sebagai bahan masukan kepada Pelaksana, perlu diantisipasi akhir Bulan Oktober, Progres ke depan, agar Kontraktor tetap antisipasi supaya mempertahankan deviasi sehingga Progres tetap berjalan baik. Wisnu menjelaskan problem di lapangan terjadi karena adanya kekurangan anggaran namun dalam pemeriksaan gambar perencanaan. Sehingga di lapangan akan membuat pusing Pelaksana, di mana akan ada elemen tambahan yang tidak masuk dalam RAB. "Perlu dibicarakan bersama berkaitan dengan kendala, yang dihadapi di lapangan, dalam prinsipnya harus operasional, jika tidak ada kira-kira item apa yang perlu diselesaikan," Ujarnya (4/10). Ternyata membutuhkan dana yang cukup untuk mengantisipasi, maka kami sudah mencari solusi bagaimana menguŕangi fisik bangunan tanpa mempengaruhi fisik bangunan tersebut, ucapnya. Penegasan Kepala Divisi Administrasi, Hendrik Pagiling, menekankan agar kerja Pelaksana tetap berpatokan pada Gambar dan risiko management dengan pekerjaan yang tingkat kesulitannya tinggi, agar dievaluasi bersama dan intens. Dijelaskan Henpa, Terkait dengan Perencanaan 2025 sudah dipetakan, terkait dengan Gambar harus disesuaikan. Karena, menurutnya anggaran di Tahun 2025 akan ada pekerjaan lanjutan, seperti Meubeler dll.
Pekerjaan yang kurang dan tidak prioritas jika digeser, geser saja jangan sampai menunggu tahun depan yang tidak prioritas, jika ada mekanisme yang dilakukan, Ucap Henpa, sapaan Akrabnya. Kabag Umum,Dina Aplena pun mengatkan jika ada penambahan mohon agar segera dilaksanakan berimbas pada Pemeriksaan BPK , agar kerjakan sesuai dengan Gambar dan RAB yang telah disahkan. Sementara itu, Kakanwil Papua, Anthonius M. Ayorbaba menyampaikan merubah item gambar itu, bisa sangat fatal berimbas pada temuan-temuan KPK saat diperiksa nanti. Untuk itu, ujarnya sisa anggaran 400jt, harus dimanfaatkan dengan baik. Harus dilihat dari urgensi dari bangunan tersebut. Pelaksana, Perencana dan Pengawas diminta Kakanwil untuk duduk bersama membahas berkaitan dengan kelanjutan pekerjaan. "Kita butuh strategi dalam progres pembangunan dan penyelesaian dengan terus membangun komunikasi dengan Pimpinan, artinya penting sekali Progres dengan kesesuaian Pembangunan yang berjalan harus dilaporkan ke Pimpinan yang lebih tinggi," Tegas Ayorbaba (4/10). Berkaitan dengan pekerjaan Konstruksi dan Pembangunan ada pada drainase, Ayorbaba mendorong agar bisa di minimalisir dengan baik. (*)