LANI WONE KAMUS BAHASA LANI-INDONESIA KARYA ANAK ASLI LANI TABENAK WITHEN KALAGO RESMI DAFTARKAN HAK CIPTA DI KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA

 

WhatsApp_Image_2021-08-31_at_16.22.42.jpeg

 

Jayapura, Selasa 31 Agustus 2021

HUMAS PAPUA – Withen Kolago pria Asli Lanijaya bersama isteri hari ini menyambangi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua. Withen Kolago datang dengan menenteng tas nokennya yang berisi beberapa buku didampingi isteri tercinta. Kehadiran kedua pasutri tersebut hendak berjumpa dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Papua, Anthonius M.Ayorbaba. Sebelumnya kami sudah banyak mendapat informasi yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang gencar disosialisasikan oleh Kakanwil, ungkap Withen Kolago kepada Tim Humas. Withen dan Isteri disambut hangat oleh Kakanwil Kemenkumham Papua di ruang kerjanya di Jln. Raya Abepura, Nomor 37 Kota Raja –Kota Jayapura- Papua. Kakanwil didampingi Kasubid Kekayaan Intelektual, Sri Isyati dan JFT Dwi Agus Prasetyo. Kehadiran Withen dan Isterinya untuk mendaftarkan karya ciptanya berupa Lani Wone Kamus Bahasa Lani – Indonesia yang ditulisnya sejak 6 Tahun lamanya. Kakanwil dan Jajaran menerima setiap data dukungnya dan segera memproses Sertifikat Hak Ciptanya. Withen mengatakan saya menulis Bahasa Lani, karena Bahasa Lani merupakan suku yang paling besar di Pegunungan Tengah Papua, mencakup hampir 6 Kabupaten, diantaranya Kabupaten Jayawijaya, Lanijaya, Puncak Jaya, Membramo tengah, Tolikara merupakan basisnya orang Lani, dan Bahasa Lani paling besar di atas.

Ia mengatakan alasan menulis kamus Bahasa Lani, karena ketika saya membaca buku, tulisan, artikel-artikel tentang orang-orang luar Negeri terutama pada Negara Australia yang memiliki Suku Asli Aborigin, juga di Amerika Bahasa dan Budaya sudah mulai hilang. “ Itu yang mendorong saya, jangan orang Papua juga punya nasib seperti begitu,” Ungkap Withen Kolago (31/8) “ Kebanyakan dari kita Orang Papua hanya fokus di dunia politik saja,” tegasnya Menurutnya kita lihat Bahasa ini akan mudah hilang, apalagi Bahasa ini adalah pemberian Tuhan secara Cuma-Cuma alias gratis dan utuh, Tuhan kasih kitong tanpa syarat apapun, jadi kita harus menghargai itu. Di Papua ini kita banyak Bahasa, Bahasa-bahasa ini merupakan bagian dari kekayaan Bangsa Indonesia. Ia berharap semua pihak saling mendukung, saling menghormati, menghargai. “ Saya sangat berharap ke depan ada kurikulum Bahasa daerah di seluruh Tanah Papua agar anak-anak kita bisa belajar dari tangka PAUD supaya Bahasa itu tetap ada,” Ujarnya. Tentunya kita melihat semakin hari, dengan kemajuan jaman Bahasa dan Budaya di atas tanah ini semakin berkurang, hal inilah yang perlu kita lihat. Saat ini saya mengalami kesulitan pada biaya cetak, dengan dana seadanya dari hasil pekerjaan saya Ojek, baru cetak 4 buku. Jika Pemerintah Daerah bisa membantu saya, buku ini bisa dicetak banyak untuk anak-anak Lani.

 

WhatsApp_Image_2021-08-31_at_16.22.44.jpeg

 

“ Apalagi anak-anak yang lahir besar di Kota, atau Mama dari luar Bapa orang Lani akan sangat susah berbicara Bahasa Lani, nah Pemerintah harus bantu saya untuk perbanyak buku ini dibagikan ke mereka,” Ucapnya. Sementara itu, Anthonius M.Ayorbaba Kakanwil Kemenkumham Papua mengapresiasi dan berterima kasih kepada Withen Kolago dan isteri yang telah bersusah payah datang ke Kanwil Papua untuk mendaftarkan Hak Ciptanya berupa Kamus Bahasa Lani-Indonesia. “ Apalagi karya Withen ini merupakan sebuah warisan budaya yang patut diapresiasi karena memiliki nilai yang sangat tinggi, dan belum tentu setiap orang bisa menyusun kamus yang begitu lengkap dari sebuah peradapan suku tertentu,” Ujar Kakanwil Anthonius. Untuk itu kami Kantor Wilayah akan membantu, mendorong berdasarkan persyaratan yang ada agar dalam waktu cepat, saudara bisa memiliki Sertifikat Hak Cipta, Ungkap Anthonius M. Ayorbaba (31/8). Mantan Kadiv Pemasyarakatan Sulawesi Utara berharap dengan dukungan Hak Cipta yang nanti diterbitkan, juga mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah baik Gubernur, Para Bupati dan harus memberi ruang dan tempat ketika kamus ini dipublikasikan. Saudara kita ini berbicara di Komunitas Masyarakat keseluruhan tidak hanya di Suku Lani, sehingga memotivasi sesama masyarakat Papua untuk mulai menulis bahasanya menjadi sebuah kamus yang menjadi sebuah warisan nilai budaya kepada Generasi yang akan datang, tutup Anthonius M.Ayorbaba. (**)

 

WhatsApp_Image_2021-08-31_at_16.22.38.jpeg

 

LAPORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA

WEB : www.papua.kemenkumham.go.id
Twitter : @kanwilpapua
IG. : humaskemenkumhampapua
FB : Humas Kemenkumham Papua

Cetak