Kunjungi Gua Jepang Biak Numfor, Sisa Sejarah Perang Dunia II, kakanwil Papua dorong Pemda Biak Numfor Harus Gandeng Investor Jepang

20210501_151648.jpg

Biak Numfor, Sabtu 1 Mei 2021

Humas Papua - Gua Jepang dalam bahasa setempat disebut Gua Abyab Binsari yang berarti Gua Nenek. Cerita turun temurun dari warga setempat, dulunya di gua itu hidup seorang nenek. Namun saat tentara Jepang datang ke dalam gua, sang nenek menghilang tanpa jejak. Gua Jepang adalah gua alami yang terbentuk oleh alam. Gua ini sering digunakan masyarakat untuk beristirahat dan mengambil air untuk keperluan sehari-hari.
Saat tentara Jepang tinggal di dalam gua, lokasi itu dijadikan pusat logistik, sekaligus tempat persembunyian tentara Jepang pada Perang Dunia ke-II dibawah komando Kolonel Kozume.

Kemudian lokasi tersebut diketahui oleh sekutu, maka pada 7 Juni 1944, sekutu menjatuhkan bom dan drum-drum yang berisi bahan bakar di atas gua, hingga menyebabkan sekitar 3.000 tentara Jepang meninggal dunia.
Gua Jepang terletak di pusat Kota Biak. Untuk menuju ke gua ini, bisa ditempuh dengan menggunakan motor atau mobil. Pengelola Gua Jepang menarik tarif Rp 25 ribu per orang jika ingin menikmati wisata sejarah di Gua Jepang.

Begitu memasuki kawasan Gua Jepang, terlihat ratusan puing-puing sisa Perang Dunia II di halaman depan. Kemudian, jika menelisik lagi ke dalam gua, pengunjung harus menuruni beberapa anak tangga yang cukup terjal.
Seperti pada gua umumnnya, di Gua Jepang banyak ditemui stalaktit yang terbentuk secara alami, serta akar pohon yang menjuntai ke bawah. Pada lokasi Gua Jepang juga banyak ditemui pondok-pondok untuk pengunjung beristirahat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Papua, Anthonius M. Ayorbaba yang didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Biak, Edward Infaindan dan Pejabat dan Staf meninjau langsung ke Gua Jepang dan menyebutkan dengan berkunjung ke gua itu mengetahui secara jelas bahwa ada ribuan tentara Jepang pada zamannya yang tewas di lokasi tersebut.
Kepada Tim Humas Kanwil Papua yang turut serta dalam kunjungan Kakanwil meliput setiap sudut Goa Jepang peninggalan sejarah Perang Pasifik yang menwaskan hingga ribuan tentara Jepang ketika itu.

Anthonius M.Ayorbaba mengatakan, saya melihat mungkin ada inovasi-inovasi lain yang dikembangkan di dalam Goa Jepang, supaya selain nilai historisnya tidak hilang kebutuhan pengunjung yang datang ke situ juga mendapat sesuatu yang berbeda dari daerah lain.
Anthonius M. Ayorbaba Putra asli Papua berharap Pemerintah Kabupaten Biak mengelolah sebagai solusi untuk Masyarakat di Kabupaten Biak sebagai ruang terbuka hijau yang memberi kesan tersendiri agar Masyarakat bisa berekreasi di sini (Goa Jepang red).

“ Sehingga Masyarakat juga menjadi bagian untuk mempromosikan Obyek wisata ini, termasuk Tim kreatif yang mengembangkan keluar,” Ujar Anthonius Ayorbaba (1/5)
Kakanwil Papua juga mengatakan pada sisi kebutuhan Internasional untuk kepentingan Goa Jepang ini, bisa juga bekerjasama dengan investasi dari Jepang, tentunya mereka (Jepang red) akan menjadikan prioritas dan bisa juga mereka mengelola Goa ini menjadi lebih modern dan itu akan memberika kontribusi Pendapatan Asli Daerah bagi Kabupaten Biak Numfor.

“ Semua harus dikerjakan dan dilakukan sehingga bisa menjadi sumber pertumbuhan Ekonomi baru bagi Masyarakat di sekitar Wilayah Goa Jepang ini, juga untuk aktivitas mobilitas pengunjung yang datang ke sini,” Ungkapnya (1/5)
Dikatakan, Biak banyak memiliki kesan dari peristiwa Perang Dunia II untuk Pemerintah Daerah bisa fokus untuk menata beberapa obyek-obyek dari PD II yang memiliki nilai historis yang perlu terus disosialisasikan kepada Dunia, Indonesia dan Masyarakat Biak pada Umumnya.

Usai meninjau Goa Jepang Kakanwil bersama rombongan pun Untuk lebih jelas terkait sejarah yang terjadi di Gua Jepang, Rombongan menuju ke sebuah museum yang menyimpan berbagai macam benda yang digunakan oleh tentara Jepang di masa lalu. (***)

20210501_152214.jpg

20210501_154705.jpg

20210501_154813.jpg

*LAPORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA* *WEB : www.papua.kemenkumham.go.id*
*Twitter : @kanwilpapua*
*IG. : humaskemenkumhampapua*
*FB : Humas Kemenkumham Papua*


Cetak   E-mail