PASCA PELARIAN NARAPIDANA, 2 ORANG MENINGGAL DUNIA, INI ALASANNYA

WhatsApp Image 2019-05-10 at 13.23.40.jpeg

Jayapura_3 Mei 2019 Seorang dalang atau aktor bernama Alamarhum Michael yang memimpin aksi pelarian terhadap 10 napi di Lapas Klas II A Abepura pada tanggal 24 April 2019 yang lalu, meninggal diduga dihajar massa, setelah berhasil ditangkap warga bersama 8 orang rekannya ketika akan berusaha kabur.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan,( Kalapas) Klas II A Abepura, Korneles Rumboirusi, BC.IP,SH kepada wartawan mengatakan, Almarhum Michael meninggal akibat diduga diamuk massa ketika akan melarikan diri namun tiba malam harinya dia menghembuskan nafas terakhir,” ucapnya usai bertemu dengan pihak keluarga Alm.Michael di Lapas Abepura, Jumat (3/5/2019) siang.

Kalapas menjelaskan, Alm Michael disebut merupakan dalang dari aksi pelarian terhadap 10 napi dan itu sesuai pengakuan rekannya yang berhasil ditangkap kembali. Dia yang memimpin aksi pelarian untuk melarikan diri dari lapas Abepura.“ Jadi,10 pada waktu itu yang melarikan diri termasuk Alm.Michael.

Dari,10 napi itu,9 berhasil ditangkap kembali berkat bantuan Kepolisian Polsek Abepura,Aparat lainnya. Pada saat tertangkap kembali itu, kondisi Alm. Michael dalam keadaan kritis dan diduga akibat dihajar massa. Sempat dilarikan ke Rumah sakit namun nahas, dia meninggal dunia,” jelasnya.Lanjutnya, pada waktu kejadian itu, dirinya mengaku sedang mengikuti Rakernis di Jakarta dan baru bisa kembali kesini pada hari Jumat lalu.

Dan penyebab meninggalnya alm.Michael juga sesuai dengan laporan yang dia terima dari Kapolsek dan kepala keamanan di Lapas Abepura ini,” ucapnya. Kalapas membantah bahwa, anggotanya tidak melakukan aksi pemukulan terhadap alm.Michael. Buktinya,jika memang dipukul maka akan terdapat bekas pukulan sehingga begitu berhasil ditangkap 9 napi itu langsung diamankan kedalam Lapas Abepura.“ Selain itu, satu napi bernama,Selius Logo juga meninggal dunia sekitar pukul 03.00 wit. Dia meninggal diduga mengidam penyakit sebab tadi malam pasalnya dia sudah berada di Rumah sakit dan dokter sempat memeriksanya tetapi keadaannya dalam kondisi baik-baik.

Sesuai rekam medisnya dia mengalami penyakit biasa saja namun kami akan mengklarifikasinya jenis penyakit dan penyebab dia meninggal dunia ,” ujarnya.
Menurut Kalapas bahwa, Alm.Michael pada waktu akan turun menggunakan 6 kain sarung yang diikat menjadi satu, dia melompat ke bawah namun ternyata terjatuh disamping parit apalagi tembok yang dia lompati setinggi 7 Meter.

Karena terjatuh itulah, dia berusaha berdiri namun pada waktu berdiri, kaki yang terkena tembakan dulu, pada saat dia melarikan diri mengalami gangguan tetapi dia tetap berusaha melarikan diri dalam kondisi oleng. Melihat itulah,massa mengejarnya lalu kemudian diamuk massa. Jadi, dia itu telah berusaha melarikan dua kali.“Alm.Michael tercatat harus mengalami masa tahanan selama 12 tahun dengan kasus pencurian berat disertai pemerkosaan dan pembunuhan.

Dia baru mengalami masa tahanan 3 tahun,” ucapnya.
Soal satu napi yang masih kabur, Kalapas mengaku masih dicari sebab belum ditemukan tetapi dia telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang,( DPO) ,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan keluarga Alm.Michael,Laurent Samma mengatakan, awalnya mengaku kaget sebab selama ini keluarga hanya tahu dia menjalani pembinaan di Lapas Abepura tetapi pada saat jenazahnya diserahkan kepada pihak keluarga, keluarga tidak mendapatkan kronologis kematiannya terutama penyebabnya sehingga keluarga sempat bingung.

“ Berdasarkan informasi yang kami terima dari pegawai Lapas bahwa,Alm. Michael meninggal karena melompat dari pagar atau tembok kemudian diamuk massa namun informasi lainnya menyebuatkan kepada keluarga dia meninggal disebabkan hal lain, tentunya itu membuat informasi menjadi simpang siur,” katanya.

Dia mengaku bukan menolak uang duka yang diberikan Kalapas namun karena dia dan keluarga belum menerima informasi yang akurat maka sementara ini uang duka belum bisa diterima. Makanya,kami minta agar memberikan informasi yang jelas kepada keluarga apa sebenarnya penyebab kematian alm.Michael tersebut.Untuk alm.Michael telah dimakamkan di Waena pada hari Jumat lalu dan itu tanggal 26 April 2019". Ujarnya

APORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA

Web : www.papua.kemenkumham.go.id

Twitter : @kanwilpapua

IG : humaskemenkumhampapua

FB : Humas Kemenkumham PAPUA

Channel Youtube : HUMAS KEMENKUMHAM PAPUA

Cetak