Jayapura, 18 Februari 2020
HUMAS INFO_BAPAS - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jayapura mengambil langkah cepat dengan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan mitra kerja Bapas Jayapura.
Hal tersebut sesuai dengan pelaksanaan percepatan Revitalisasi Penyelenggaran Pemasyarakatan sekaligus mewujudkan Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020 menuju reintegrasi yang sehat sehingga perlu dibentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) Peduli Pemasyarakatan sebagai mitra kerja dan wadah pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa (18/2) di Aula Bapas Jayapura, Jln Raya Abepura Nomor 37 Kota Raja, Kota Jayapura Papua, dengan dihadiri 10 mitra kerja Bapas Jayapura.
Para mitra kerja terbagi atas beberapa bidang, yakni bidang Perkumpulan Bantuan Hukum Cenderawasih, Yulius lala’ar, Yayasan AL -Iksan Kota Raja, Mochamad Effendi, Bengkel Rahayu Motor Polimak, Edi Suryanto, Kepala Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, LBH Justice & Peace, Yulianto, LBH Iustitia Papua, Yance Pohwain, Gereja GPdI Eklesia Padang Bulan Pdt.Mezach Suyatin, Perkumpulan Anak Muda GKI Marthen Luther Kamkey, English Club, Ditrich Jakobus Rumboirusi, Kelompok Makanan Khas Papua, Jubelina Tokoro, Amelia Korwa dari Souvenir Khas Papua dan Makanan Khas Papua, dan Kelompok Kerajinan Tangan Noken, Marthen Ohee. Mereka siap membantu pembinaan, peningkatan kualitas hidup, serta penghidupan klien Bapas Jayapura
Kepala Bapas Jayapura, Budi Setyo Prabowo kepada Hunas Kanwil Papua menegaskan kualitas pembimbingan klien Pemasyarakatan harus ditingkatkan agar bisa menjadi pribadi yang tidak melanggar hukum kembali, memiliki kehidupan yang baik saat kembali hidup berdampingan dengan keluarga maupun masyarakat, dan bisa memperoleh lapangan pekerjaan untuk menghidupi penghidupannya.
“Dengan menjalin 10 mitra kerja ini, diharapkan bisa membantu memberikan bekal kemandirian kerja atau peningkatan kepribadian klien agar bisa menjadi warga negara yang lebih baik dan berdaya guna,” harap Budi Setyo Prabowo
Selanjutnya, mitra kerja Bapas Jayapura disiapkan untuk pembentukan Pokmas Peduli Pemasyarakatan di Wilayah kerja Bapas Jayapura guna meningkatkan kualitas pembimbingan klien Pemasyarakatan di bidang kepribadian dan kemandirian kerja.
Hal ini selaras dengan tujuan sistem Pemasyarakatan yang harus diwujudkan dengan baik dengan konsep kegotong-royongan serta dijalankan dengan dinamis antara klien, petugas bapas, dan masyarakat melalui mitra kerja Bapas Jayapura.
Sementara itu dalam sambutan Ketua GKI Klasis Port Numbay, Hein Carlos mengatakan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang bertahun-tahun dibina di Lapas pasti mengalami tekanan psikologi yang terjadi pada mereka.
Dikatakannya, ini juga disebabkan oleh stigma yang melekat oleh WBP bahwa mereka adalah orang jahat, tidak taat hukum ini menjadi persoalan tersendiri setelah keluar dari Lapas.
" Puji Tuhan hari ini menjadi momentum penting kita semua terlibat dalam kelompok masyarakat peduli Pemasyarakatan," ungkap Hein Carlos.
Hein Carlos pun mengajak kepada seluruh Tim Pokja, marilah kita semua terlibat untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan penerimaan terhadap saudara-saudara ini. Sehingga setelah selesai menjalankan hukuman mereka adalah saudara kita, sahabat kita yang terus mendapat perlakukan adil dalam bermasyarakat.
Frits Ramandei, Kepala Komnas HAM Papua, kepada Humas Kanwil Papua mengungkapkan, kelompok-kelompok strategis ini perlu dibuat agar ketika dia (Napi red) keluar, tidak merasa terisolir karena perbuatan melanggar hukumnya. Tetapi kemudian dia didampingi secara psikologis sehingga dia dapat kembali bersosialisasi dengan baik di tengah Masyarakat.
" Penandatanganan perjanjian kerja sama ini memiliki arti strategis untuk pemulihan dan pembinaa Warga Binaan," Tutup Frits Ramandey (*).
LAPORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA
Web : www.papua.kemenkumham.go.id
Twitter : @kanwilpapua
IG : humaskemenkumhampapua
FB : Humas Kemenkumham PAPUA
Channel Youtube : HUMAS KEMENKUMHAM PAPUA