BHAKTI SOSIAL DI KAMPUNG SKOFRO - KAB KEEROM, UPAYA PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN NEGARA YANG DILUPAKAN

BHAKTI SOSIAL DI KAMPUNG SKOFRO - KAB KEEROM, UPAYA PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN NEGARA YANG DILUPAKAN

SKOFRO 005

JAYAPURA, 14 AGUSTUS 2017- Pelaksanaan kegiatan bhakti sosial dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI ke- 72 dengan Tema, Indosnesia Kerja Bersama di Kampung Skofro Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom yang mana berbatasan dengan Papua New Guinea (PNG) dibuka oleh Bupati Kabupaten Keerom, Celsius Watae (14/8)

Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan diantaranya penyerahan bendera merah putih, pengobatan massal, penyuluhan KB dan Bahaya Narkoba, perekaman E-KTP dan pemberian buku pass lintas batas kepada masyarakat Skofro. Bupati Keerom ketika tiba di Lokasi didampingi oleh Sekda Keerom, Kepala Biro Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri, Kakanwil Kemenkumham Papua, Kepala BNN Provinsi Papua, Danlatamal X, Satgas Pamtas 432 RI-PNG mengunjungi setiap stand yang ada.

Dalam sambutannya Celsius Watae mengatakan, kampung Skofro merupakan salah satu perkampungan dengan kondisi kampung yang memprihatinkan sama dengan kondisi-kondisi kampung di daerah perbatasan pada umumnya yang berada pada tapal batas negara antara Kabupaten Keerom dengan PNG. Kampung Skofro perlu perhatian serius dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, TNI, POLRI dan swasta.

Dilanjutkan, wujud dari kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan hari ini (14/8) yang difokuskan di Kampung Skofro, merupakan salah satu bentuk karya nyata keseriusan dan perhatian pemerintah dalam melakukan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.

SKOFRO 001

Kepala Biro Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri, Susan Wanggai selaku Ketua Panitia Bhakti Sosial mengatakan, pertama kali kami ditunjuk sebagai koordinator kemudian memutuskan pelaksaannya harus dilaksanakan di kampung perbatasan, bukan di pusat Distrik.

Dikatakannya, alasan pemilihan pada Kampung dikarenakan daerah perbatasan Papua panjang dari Utara sampai selatan sekitar 860 km dengan tugu-tugu perbatasan yang dibangun sekitar 14 tugu, kampung Skofro tugu perbatasannya adalah MM 2.3 berbatasan langsung dengan Kampung Skociau PNG.

“Kampung Skofro menjadi wajah depan perbatasan Negara, jadi harus dipercantik, kita harus membuatnya sehat, sehingga masyarakat kampung ini dapat membangun kampung ini, di mana tamu masuk berarti wajah depan harus cantik dan indah” kata Susan

Usai kegiatan Bhakti Sosial kepada Humas Kanwil Kemenkumham Papua, Celsius Watae mengatakan, kampung Skofro seolah-olah dilupakan, jadi bhakti sosial kali ini merupakan langkah awal pengkomuniasian yang baik dengan semua sektor yang terlibat bagaimana membangun Kampung perbatasan Skofro ini.

“Kita sudah komitmen dengan Kakanwil Kemenkumham Papua, Pos Imigrasi yang ada di Wembi, Jeti, nanti disatukan semua di Skofro sehingga kita pelan-pelan buka akses pemantauan keluar masuk Negara tentangga PNG,” kata Bupati Keerom

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Papua, Abner Banosro menanggapi apa yang disampaikan Bupati Keerom, terkait fokus Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dengan PNG di Kampung Skofro hal ini akan dikoordinasikan lebih jauh dengan Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie di Jakarta.

“Jika fokus PLBN ada di Kampung Skofro maka akan ada petugas Imigrasi yang ada di sana mengawasi perlintasan Warga PNG yang masuk ke Kabupaten Keerom,” tegas Banosro. ***Laporan Kristian

SKOFRO 003

SKOFRO 002

SKOFRO 004

 


Cetak   E-mail