Menteri Yembise Komitmen Bangun Lapas Perempuan dan Pembinaan Anak di Papua

Menteri Yembise Komitmen Bangun Lapas Perempuan dan Lapas Khusus Pembinaan Anak di Papua

MENTERI YOHANA YEMBISE

JAYAPURA,6 April 2017- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berkomitmen membangun Lapas perempuan dan lembaga pembinaan khusus anak di Papua.

“Tadi sudah disampaikan oleh Ibu Kepala Divisi Pemasyarakatan bahwa sudah ada dana tersedia untuk pembangunan Lapas Khusus Perempuan. Saya akan komunikasikan dengan Pak GubernurPapua dan akan sampaikan ke Menteri Hukum dan HAM RI untuk bisa memperhatikan hal ini,“ ujar Menteri Yembina, dalam rilis yang diterima wartaplus.com, Kamis (6/4) sore.

Menteri Yembise menilai Lapas Klas II A Narkotika Jayapura sudah sangat ramah dengan perempuan. Ia akan berjuang agar perempuan yang berada dalam lapas tetap aktif seperti kegiatan asimilasi di luar. Karena itu, ia sudah menyumbangkan mesin jahit dengan gitar karena mereka senang dengan musik serta perlengkapan olahraga. “Napi perempuan juga meminta oven serta peralatan membuat kue sehngga hasilnya bisa dijual,” katanya.

PENYERAHAN SECARA SIMBOLIK MESIN JAHIT OLEH MENTERI YOHANA YEMBISE

Menteri Yembise juga tetap akan fokus mendorong Lapas Perempuan dan Anak di bangun di Tanah Papua karena selama ini perempuan dan anak masih digabung pada Lapas umum dan dewasa. Katanya, setelah keliling Indonesia ia banyak menjumpai anak-anak masih bergabung dengan orang dewasa dan ia telah meminta kepada Menteri Hukum dan HAM RI agar dibangun blok khusus untuk anak-anak. Hal ini didorong bersama dan akhirnya dibentuklah Lapas Pembinaan Khusus Anak.

“Ke depan kita dorong terus mudah-mudahan satu jadi contoh dulu pembangunan Lapas Perempuan dan Lapas Pembinaan Khusus Anak,” ujarnya.

Kalapas Narkotika Jayapura Sulistyo mengatakan, suatu kehormatan baginya di Lapas Narkotika Doyo karena mendapat kunjungan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. “Dengan adanya kunjugan ini, kami mendapat banyak masukan dan kami akan upayakan perbaikan karena kami juga masih banyak kekurangan dalam pelayanan kepada warga binaan pemasyarakatan,” ungkapnya. ***Humas Kristian

DIALOG DENGAN NARAPIDANA PEREMPUAN


Cetak   E-mail